Supri: “itulah yang kutakutkan, Jo…”

Paijo: “takut apaan Sup…?”

Supri:” Aku takut Jo. kalo nanti ibuku mati, di nisannya nama ibu cuma ditulis                “TI”.”

Paijo: “Lha kok bisa kayak gitu Sup…?” (sepertinya rasa penasaran Paijo telah                 benar-benar terusik oleh statement membingungkan yang dilontarkan               sevara kritis oleh Supri) (halah…)

Supri: ‘Lha kamu tahu sendiri kan Jo… kalo nama ibu ku “HARTATI” dan                           HARTA tu gak kan dibawa mati..”

Paijo: “??????”

Suatu ketika di dalam sebuah bis kota terjadi pembicaraan dengan topik yang cukup tidak menyegarkan untuk dibahas antara kenek bis dengan penumpang… (ambil napas dulu gan…) Saat itu bis kota belok ke kanan…

Penumpang: “Mas Kenek bis ini tadi kan beloknya ke kanan kok panjenengan ngeplang nya ke kiri…?” (Dengan nada yang sepertinya pura-pura bingung)

berselang beberapa detik…, dengan muka yang sepertinya pura-pura berpikir Si Kenek menjawab, “Saya kan kidal mas Penumpang…”

Pada suatu sesi perkuliahan Dosen bertanya pada salah satu Mahasiswanya…,

“Apa kamu takut sama Preman pasar sebelah kampus yang punya tato elang di punggungnya itu…? ” Iya Pak…, kenapa..?” Si Mahasiswa menjawab.

“Ngapain kamu takut, dia nggak lebih hebat dari anak tetanggaku yang berusia 4 th…” “Mau bukti…” lalu Si Dosen mulai melanjutkan cerita. “Kemarin Preman itu ketahuan mencopet, dia kemudian dikejar seorang Polisi… setelah beberapa saat polisi itu melepaskan tembakan peringatan, eeeh…, malah Si Preman lari semakin kencang (mungkkin dikira nya itu tembakan tanda start lari marathon kalee..).”

“Karena Si Preman tidak berhenti, terpaksa Polisi menembak kaki Si Preman. Si Preman jatuh terkapar lalu menangis dan merengek minta ampun pada polisi…”

“Lalu apa yang lebih hebat dari si anak pak…?” masih mahasiswa yang sama bertanya.

si dosen kembali cerita “Iya, si anak yang ayah nya adalah seorang polisi itu lebih hebat. Suatu hari saat ayahnya membersihkan pistol miliknya, tanpa sengaja pelatuk pistol itu tertarik dan…, doooor…, sebuah peluru melesat tepat mengenai si anak…?”

lalu Mahasiswa lain bertanya “Di mana hebatnya si anak pak…?”

“Anak itu tidak menangis. Hebatkan…” Lanjut Si Dosen. “wahhh hebat juga tu anak…” Koar Mahasiswa lain.

Kemudian dengan enteng Dosen tadi bilang “Iya… lebih hebatnya lagi besoknya anak itu udah DIKUBUR…”

kisah lanjutan Si Preman…

Setelah beberapa tahun dipenjara Preman dlam derita si dosen tadi yang kemudian diketahui bernama Parno bebas bersyarat. Dia kembali berbaur dengan sesama preman lain…

Salah satu teman nya bertanya “Kamu kelihatan kurusan No… di penjara ga dikasih makan ya…?” Parno ga njawab…

Teman yang lain lalu melepas baju dan bilang “No aku dah tato punggungku kayak kamu…, Elang…” teman Parno tadi tampak bangga bukan main… lalu meminta Parno untuk memperlihakan tato elangnya… “mana No tato elang kamu….?” Parno tampak tidak antusias dengan ajakan itu…

Tapi teman yang lain juga mendesaknya dan akhirnya Parno tersudut dan membuka baju nya…

Teman2 nya yang tadi tampak begitu bergairah kemudian malah memperlihatkan mimik sedikit bingung, sekaligus menahan tawa…

“Pantas kamu tadi ga mau buka baju, padahal dulu kamu mbangga2 in tato kamu…”

ternyata tatto elang di Punggung Parno telah berubah…, menjadi…, Manuk Emprit…

Cerita ini bukanlah untuk manusia-manusia melankolis yang ingin happy ending dan meneteskan air mata bahagia setelah membacanya. Kencangkan sabuk pengaman anda dan jangan sekali-kali keluarkan anggota badan…, karena anda bisa dikenai UU Pornografi.

Jika anda mempunyai anak berusia 5 tahun ke bawah dampingi dia saat membaca cerita ini…, karena…, mungkin anak anda belum bisa membaca. Jika anda masih berumur 17 tahun…, carilah KTP, jika anda sudah berusia 60 tahun keatas…, banyaklah beribadah…

%%%

Kisah ini dimulai di saat dan tempat yang tak seorang pun tahu, bahkan sang penulis… (“Hei mas, nek sing nulis we ra reti, lha lhe nyritakk njuk piye…?”). Pertanyaan ini mungkin terngiang-ngiang di benak anda, terus mengendap hingga menjadi bunga tidur di malam saat musim gugur, itu wajar.

“Penulis adalah seorang dewa dalam cerita yang ditulisnya…”

%%%

“Maaf, tapi harus saya katakan…, umur anda tinggal tiga hari lagi…”

“Huh…” mulut mungil itu mengeluarkan emosi bernada keluhan. “Tiga hari…, berarti tanggal 27 ya…”, gumamnya laga, tampak tak ada kekhawatiran berarti darinya, sepertinya dia memang sudah tahu umurnya tidak akan panjang lagi. “Lagi pula 2012 besok Hollywood porak-poranda, nggak ada lagi film narsis, film yang mendigdayakan negara si pembuatnya sendiri…”, munkin begitu pikirnya.

Benar saja, 27 November 2009…, dengan sebuah kalung melingkar di leher bertulis sebuah nomor, dia…, sepertinya sudah siap dengan takdirnya, menunggu panggilan.

“No 16…!” panggilan itu bagai mencabut separuh nyawanya, terlebih saat ia melihat nomor yang sama pada kalung yang dikenakannya secara sedikit terpaksa. Dan beberapa saat kemudian terdengar takbir…, dan nadi-nadi yang ada pada lehernya satu per satu putus, oleh sayatan pisau penjagal…

(jadi sate, gulai, tongseng…)

Untuk gadis yang selalu menunggu cerita… dan untuk kemerdekaan kita

Kain bewarna merah dan putih itu berkibar di tiang berujung runcing berlumur darah.”Merdeka … Merdeka … (10x… 10×10… 10×2 = 20).” Teriakkan yang menggelegar memecahkan keheningan, kaca rumah bahkan memecahkan banyak masalah, terdengar dari mulut seorang pemuda, tampan parasnya, gagah orangnya, baik hati juga tidak sombong, sayang dia… panuan. Kriiing …!!! …!!! …!!! … !!! … !!! … (uwis titik2e ngentek2e kertas). Benda bulat berduabelas angka dengan 3 djarum telah membuatku terbangun dari mimpi indah, walau tak seindah mimpi yang membuatku dewasa. (mau ngomong mimpi basah kok kayaknya tabu bangetz ya …)

“Hey upacara boz …!” Seonggok daging yang berjalan mengingatkanku bahwa hari ini …, hari ini …, hari apa ya? Lembaran kertas yang tergantung di dinding menunjukan kata Agustus dalam tubuh kotaknya, dan …”17 Agustus!” (baru ingat rupanya tokoh yang penulis tulis ini, kenapa penulis mbuat tokoh yang anemia ya…?) “Amnesia mas penulis …” “Iyo maz rasah protes karo sing gawe cerpen, gek aduz ben ambu trasine ilang …!” Seonggok daging yang tadi ngomong lagi deh, kalo belum dikasih tulang emang susah mingkem dia.

(tangan penulis yang good looking, smart dan suka menabung, juga tidak panuan ani udah agak capek jadi langsung ke inti sarinya aja ya …)

“Indonesia tanah airku …” Lagu yang paling bagus di kepulauan ini berkumandang, bahkan 5 oktafnya Mariah Carey diiringi petikan senar gitar Joe Satriani plus tubrukan antara sepuluh jari Mozart dengan tuts piano klasik tak mampu menandingi megahnya lagu kebangsaan ini. Semua orang mengangkat tangan untuk hormat kepada Sangsaka Merah Putih, yang merupakan tokoh yang pertama kali muncul di kisah ini.

Slim

akademi FA premier league 2009-2010, ini adalah kompetisi yang diikuti oleh tim u-18nya club-club Barclays Premier League dan beberapa club Coca-Cola Football League 1 (divisi 1). ini adalah klasemennya (last update february 2010)

grup A

Pos	Tim	PLD	W	D	L	GD	Poin
1	Arsenal U18s	17	11	3	3	26	36
2	Crystal Palace U18s	16	8	4	4	13	28
3	Norwich City U18s	17	8	3	6	-5	27
4	Chelsea U18s	18	7	4	7	0	25
5	Ipswich Town U18s	19	6	5	8	-8	23
6	West Ham United U18s	18	6	4	8	0	22
7	Fulham U18s	18	7	1	10	-2	22
8	Southampton U18s	18	5	3	10	-16	18
9	Charlton Athletic U18s	15	4	3	8	-15	15
10	Portsmouth U18s	15	3	2	10	-20	11

grup B

Pos	Tim	PLD	W	D	L	GD	Poin
1	Leicester City U18s	17	14	3	0	32	45
2	Tottenham Hotspur U18s	18	13	0	5	37	39
3	Aston Villa U18s	17	10	4	3	25	34
4	Cardiff City U18s	16	9	2	5	3	29
5	Membaca U18s	19	6	5	8	-5	23
6	Bristol City U18s	17	7	2	8	-5	23
7	Watford U18s	18	6	4	8	0	22
8	Birmingham City U18s	17	7	0	10	-16	21
9	Coventry City U18s	19	5	5	9	-7	20
10	Milton Keynes don U18s	19	2	4	13	-32	10

grup C

Pos	Tim	PLD	W	D	L	GD	Poin
1	Blackburn Rovers U18s	16	8	5	3	11	29
2	Manchester United U18s	16	8	3	5	8	27
3	Everton U18s	15	8	2	5	12	26
4	Crewe Alexandra U18s	18	7	4	7	-9	25
5	West Bromwich Albion U18s	17	6	6	5	9	24
6	Wolverhampton Wanderers U18s	16	7	3	6	-8	24
7	Liverpool U18s	18	7	1	10	-6	22
8	Bolton Wanderers U18s	17	5	6	6	-7	21
9	Manchester City U18s	15	5	4	6	12	19
10	Stoke City U18s	15	4	6	5	-8	18

grup D

Pos	Team	Pld	W	D	L	GD	Pts
1	Sunderland U18s	17	12	1	4	31	37
2	Nottingham Forest U18s	17	10	3	4	12	33
3	Middlesbrough U18s	18	7	7	4	3	28
4	Newcastle United U18s	17	7	6	4	5	27
5	Leeds United U18s	18	7	5	6	1	26
6	Derby County U18s	16	4	5	7	-9	17
7	Huddersfield Town U18s	16	4	5	7	-12	17
8	Sheffield United U18s	17	1	9	7	-11	12
9	Barnsley U18s	17	3	3	11	-19	12
10	Sheffield Wednesday U18s	18	2	5	11	-20	11

Rules for classification: 1st points; 2nd goal difference; 3rd goals scored
Pos = Position; Pld = Matches played; W = Matches won; D = Matches drawn; L = Matches lost; GD = Goal difference; Pts = Points
C = Champions

setiap tim di masing-masing grup bermain dua kali (full competition). ditambah 10 pertandingan melawan tim dari grup lain, sehingga dalam satu musim akan memainkan 28 partai. 8 diantaranya dengan tim dari grup yang berpasangan (grup A dengan grup B dan Grup C dengan Grup D) sedangkan 2 pertandingan sisa melawan tim dari masing-masing grup bukan pasangan. (format kompetisi yang aneh dan agak membingungkan…)

format ini dijalankan dari musim 2004-2005, jadi sudah sekitar 6 tahunan lah…

dari klasemen di atas kita bisa dapat gambaran tim mana yang banyak memiliki talenta muda hebat. untuk hal yang satu ini Arsenal patut dikedepankan, pemain mereka Zak Ansah dan Aneke adalah beberapa yang dinilai berbakat.

Di Indonesia ada juga kompetisi untuk u-18, yaitu Piala Suratin…

itu adalah salah satu tim yang akan berlaga di Piala Suratin Nasional, representasi provinsi kalsel.

Moga2 aja akan ada pemain hebat yang muncul berkat kompeisi itu…, amin…

sumbernya dari sini nih…:

http://en.wikipedia.org dan http://www.banjarmasinpost.co.id

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!